Home » Menjawab Tantangan Abad 21 dengan Keterampilan 4C

Menjawab Tantangan Abad 21 dengan Keterampilan 4C

by admin
Menjawab Tantangan Abad 21 melalui Keterampilan 4C

Oleh: Ust. Heri Murtomo, M.Pd – Guru Pengajar SD Luqman Al-Hakim Surabaya

Menjawab Tantangan Abad 21 dengan Keterampilan 4C. Keterampilan 4C menjadi tuntutan di Abad 21 sehingga kelak dapat menghadapi dan menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 4C adalah singkatan dari Critical Thinking (berpikir kritis), Creativity (kreativitas), Communication (berkomunikasi), dan Collaboration (bekerja sama). Kemampuan ini merupakan keterampilan abad 21 yang penting untuk dimiliki peserta didik agar dapat menghadapi dunia kerja di masa mendatang. Tim pengajar kelas VI SD Luqman Al Hakim memiliki tanggung jawab dan tugas untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan ke depan. Untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan hidup di abad 21 diadakan kegiatan project yang berkaitan dengan permasalahan keseharian dan menemukan solusi alternatif penyelesaiannya.

Pada langkah awal, peserta didik kelas VI SD Luqman Al Hakim dioerientasi pada permasalahan yang berkaiatan dengan kondisi saat ini. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 6 anak, setiap kelompok mendapat tugas untuk mengamati kondisi lingkungan sekitar dan perubahan cuaca akhir-akhir ini. Hasil diskusi kelompok bahwa terkait dengan kondisi lingkungan dan perubahan cuaca yaitu akhir-akhir ini cuaca tidak menentu, musim kemarau menjadi lebih panjang yang seharusnya sudah memasuki musim penghujan namun belum ada tanda-tanda memasuki musim hujan. Kondisi tersebut mengakibatkan udara menjadi panas, terik matahari terasa semakin panas, dan mengakibatkan kondisi kesehatan tubuh rentan dengan sakit.

Kondisi tersebut menjadi pemantik peserta didik kelas VI SD Luqman Al Hakim Surabaya untuk membuat kegiatan project untuk mengurangi pemanasan global, mengurangi sampah, dan membuat minuman sebagai suplemen kesehatan.

Baca juga: Deep Learning Dalam Proyek Pemanfaatan Pelepah Dan Kulit Pisang

Pada tahap berikutnya, setiap kelompok mencari literatur dari berbagai video youtube, media sosial, buku bacaan, dan internat berkaitan dengan pemanasan global dan cara menguranginya, memanfaatkan sampah sebagai benda yang berharga dan bernilai, dan membuat minuman sebagai suplemen kesehatan. Beberapa kelompok mendapatkan infromasi pemanfaatan plastik bekas sebagai bentuk mengurangi pemanasan global, membuat hiasan dari sampah, dan membuat minuman dari biji durian, serta memanfaatkan kulit jeruk sebagai bahan sabun cuci yang ramah lingkungan.

Setelah setiap kelompok mendapatkan ide dan sepakat untuk membuat project sesuai ide tersebut, mereka mengumpulkan plastik bekas yaitu botol plastik, sendok plastik, dan galon air mineral. Ada kelompok yang mengumpulkan berbagai barang bekas seperti kardus dan kaleng. Sedangkan kelompok yang lain mengumpulkan biji durian dan kulit jeruk. Kegiatan kelompok mengumpulkan benda-benda tersebut pada tahap Science.

Tahap berikutnya adalah setiap kelompok mencari informasi dari internet pemanfaatan plastik bekas berupa sendok plastik, botol plastik, dan galon mineral. Dari informasi yang didapatkan ditemukan bahwa sendok plastik dan glastik plastik dapat dimanfaatkan sebagai lampu hias dan lampu belajar di kamar, botol plastik dapat dimanfaatkan sebagai tempat permen di ruang tamu, dan galon dapat dijadikan tempat sampah di ruangan. Kelompok yang memanfaatkan sampah bekas berupa kardus dan kaleng menemukan informasi dapat dimanfaatkan sebagai kalender mini, tempat sampah kering, tempat pensil, dan celengan.

Kelompok yang membuat minuman menemukan informasi bahwa biji durian kaya akan kandungan seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, karbohidrat, lemak, folat, protein, serat, energi, kalium, kalsium, tembaga, serta fosfor. Dengan berbagai nutrisi yang dikandungnya, biji durian memiliki segudang manfaat bila dikonsumsi, seperti menjaga kesehatan tulang dan gigi karena kandungan kalsium, kalium, fosfor, dan vitamin B yang tinggi. Biji durian juga dapat menguatkan otot dan menjaga daya tahan tubuh karena kandungan protein dan berbagai vitamin seperti vitamin A, vitamin B, dan vitamin C yang tinggi. Hebatnya lagi, biji durian dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi karena kandungan kaliumnya, serta penyakit jantung karena kandungan antioksidan dan vitamin C yang dimiliki biji durian (https://radarmalang.jawapos.com/).

Menjawab Tantangan Abad 21 dengan Keterampilan 4C

Menjawab Tantangan Abad 21 dengan Keterampilan 4C

Kelompok yang memanfaatkan kulit jeruk mendapat informasi bahwa kulit jeruk mengandung minyak atsiri dan beberapa unsur-unsur senyawa kimia yaitu nobiletin, dan metabolit sekunder seperti flavonoid. Unsur-unsur senyawa yang terdapat didalam kulit jeruk bermanfaat sebagai antibakteri, antiseptik, antivirus, astringent, haemostatik, restorative, dan tonikum (Dewi, 2019). Disamping mencari informasi pemanfaatan barang bekas, mereka juga mencari langkah-langkah pembuatannya. Kegiatan setiap kelompok untuk mencari informasi dan langkah-langkah pembuatannya dari internet, media sosial maupun referensi lainnya adalah tahapan Technology.

Tahap berikutnya adalah setiap kelompok mempersiapakan bahan dan alat yang akan digunakan untuk membuat benda sesuai dengan ide awal. Meerka juga membuat rancangan model dan tahapan untuk membuat barang jadi. Pada tahap ini mereka juga melakukan uji coba terhadap barang yang dibuatnya. Dari hasil uji coba didapatkan barang ajdis esuai dengan tujuan kelompok. Serangkaian tahap ini adalah tahapan enginering.

Untuk melengkapi kegiatan tersebut, setiap kelompok menghitung biaya produk barang yang dibuatnya sehingga ketika barang tersebut dijual mereka akan menjual untuk mendapatkan keuntungan. Tahapan ini pada kategori mathematics. Tahapan kegiatan project yang dilakukan peserta didik kelas VI SD Luqman Al Hakim meliputi tahap orientasi masalah, science dengan mengumpulkan berbagai barang bekas, technology untuk mencari dan menemukan referensi terkait barang yang akan dibuat, enginering denagn membuat rancangan model dan melakukan uji coba, dan mathematics menghitung biaya produksi merupakan serangkaian kegiatan berbasis STEM.

Pada akhir kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, saat refleksi hal lain yang menjadi pemikiran luar biasa dari peserta didik adalah barang bekas dapat dimanfaatkan menajdi barang bernilai tinggi, pemanfaatan plastik bekas dapat mengurangi pemanasan global, dan mereka juga mendapat literasi perubahan iklim yang lebih baik. semua tidak harus dengan membeli tapi dapat memanfaatkan barang bekas yang ada di lingkungan sekitar kita. Saat mereka bekerja kelompok mereka merasakan saling membantu, saling melengkapi, dan saling menolong.

Baca juga: Guru di Era Disrupsi, Seperti Apa?

Dari paparan kegiatan project yang dilakukan peserta didik kelas VI SD Luqman Al Hakim mulai dari tahap orientasi permasalahan, menemukan pemecahan masalah, dan mengembangkan menjadi benda yang memiliki niali tinggi, serta dapat mengurangi pemanasan global, mereka sudah diberikan stimulus untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Ketika mereka bekerja kelompok saling memahami antar peserta didik, menerima kemampuan yang heterogen kelompoknya, meneriam kondisi kelompoknya merupakan pembelajaran dalam rangka mengembangkan keterampilan colaboratif. Mencari referensi untuk memanfaatkan barang bekas dan menjadi barang yang bernilai tinggi adalah bentuk pengembangkan keterampilan kreatif. Pada akhir kegiatan, setiap kelompok diminat untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya adalah untuk mengembangkan comunicatif peserta didik.

Dari paparan kegiatan project yang dilakukan peserta didik kelas VI SD Luqman Al Hakim Surabaya telah memberikan pengalaman belajar yang bermakna untuk mengembangkan keterampilan Abad 21 yaitu critical thingking, colaboratif, creatif, dan comunicatif. Peserta didik telah diajarkan untuk mengkritisi persoalan dalam kehidupan sehari-hari dan menemukan penyelesaiannya, mereka telah belajar untuk bekerjasama sebagai modal dalam menghadapi kehidupan dengan berbagai heterogenitas kehidupan, mereka juga dituntut untuk kreatif memecahkan masalah dan memanfaatkan barang bekas menjadi barang bernilai tinggi, dan yang tidak kalah penting mereka belajar untuk meyakinkan audiens terkait dengan hasil kerja kelompoknya. Tahapan kegiatan project telah memberikan pengalaman dan referensi kepada dunia pendidikan bahwa kegiatan berbasis STEM dengan sintaks di atas telah membentuk generasi bangsa yang siap menghadapi tantangan Abad 21.

Tim Pengajar Kelas VI SD Luqman Al Hakim yang luar biasa, saya angkat topi dan hormat atas dedikasinya pada dunia pendidikan sebagai agen change yang telah mempersiapkan generasi bangsa menghadapi tantangan Abad 21 untuk menjadi generasi yang unggul.

Referensi
Dewi, A. (2019). Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak Kulit Jeruk dan Aplikasinya sebagai Pengawet Pangan. Jurnal Teknol Dan Industri Pangan, 30 (1).

https://radarmalang.jawapos.com/kesehatan/814672859/tidak-kalah-dengan-buahnya-berikut-manfaat-biji-durian-dan-cara-mengonsumsinya, diakses tanggal 13 Nopember 2024.

Leave a Comment