Al Quran Sumber Kebenaran

Kehidupan dunia, hakikatnya identik dengan masalah. Jika ada orang yg tidak ingin punya masalah di dunia ini, maka pilihannya hanya ada dua, berhentilah hidup atau cari tempat hidup di alam lain.

Karena kehidupan identik dengan masalah, maka secara ekstrim dapat dikatakan, jika ada orang yg merasa tidak punya masalah, maka sesungguhnya, dia adalah orang yg paling bermasalah.

Setiap masalah, pasti butuh solusi, dan sedapat mungkin, setiap solusi tidak memicu lahirnya masalah baru, apa lagi jika masalah yg ditimbulkan, justru lebih banyak dan atau lebih rumit.

Al-Quran yg Allah turunkan, dimaksudkan menjadi solusi dari setiap permasalahan yg dihadapi oleh siapa saja, baik dalam konteks pribadi, keluarga, masyarakat dst.

Baca juga: Keburukan Budaya Instan

Jika ada masalah yg sulit diurai, itu pertanda kita sedang bermasalah dengan Al-Quran. Bila mencari solusi di luar dari Al-Quran, apa lagi yg nyata-nyata tidak sejalan dengan nilai-nilai Al-Quran, maka sesungguhnya kita sedang bermain api, yg akan memicu timbulnya masalah yg lebih berat.

Berinteraksi dengan Al-Quran, mutlak memenuhi empat persyaratan yakni pertama intens membacanya, kedua tahu artinya, ketiga paham maksudnya, dan keempat mengikuti petunjuknya.

Empat poin di atas, adalah satu kesatuan yg tidak bisa dipisahkan, jika salah satu terabaikan, maka fungsi Al-Quran sebagai solusi, tidak akan "bekerja" secara maksimal.

Intens membacanya, sudah punya nilai tersendiri di sisi Allah, bahkan dari setiap hurufnya akan dinilai satu kebaikan, dan setiap kebaikan akan diganjar dengan sepuluh kali lipat.

Baca juga: Lahirkan Generasi Cemerlang

Bacaan Al-Quran akan menjadi sia-sia, bila petunjuk yg terkandung di dalamnya justru diabaikan. Dan akan sangat aneh, bila ada yg mengklaim kebijakan dan langkah-langkahnya berdasarkan petunjuk Al-Quran, namun dia jarang membacanya.

Dibutuhkan kejujuran dan jiwa besar, guna mengakui kesalahan dalam berinteraksi dengan Al-Quran, jika masalah yg melingkupi, terasa sangat rumit dan seolah tidak ada solusinya.

Satu hal yg mutlak digaris bawahi; Al-Quran adalah sumber kebenaran, namun jangan pernah menjadikannya sebatas alat pembenaran atas apa yg kita putuskan dan perbuat, sebab dampaknya akan sangat bumerang.

Oleh: Ust. Akib Junaid - Anggota Dewan Mudzakarah DPP Hidayatullah

Versi cetak

Berita Terkait