Dalam rangka menguatkan proses kaderisasi anggota Syabab (pemuda) Hidayatullah di Jawa Timur (Jatim), pengurus Syabab Hidayatullah Wilayah Jatim mengadakan Syabab Camp, yang diselenggarakan di Pusdiklat Hidayatullah, Batu, Jawa Timur (30/01/2018).

 

"Kita ingin dari acara ini terbangun mindset organisasi yang baik pada diri setiap anggota Syabab Jatim, terutama bagi segenap pengurus Daerah," jelas Marzan, ketua panitia sekaligus kepala pengkaderan Syabab Hidayatullah Jatim, ketika memberi sambutan.

 

Selain itu, sambungnya, juga dalam upaya mewujudkan konsep kepemimpinan dalam sistem jamaah, khususnya yang berlaku dalam struktur keorganisasian.

 

Sosok yang juga memangku kepala sekolah Ar-Rahmah Tahfidz, Malang, memberi warning, bahwa bila hal ini tidak berjalan dalam roda keorganisasian, akan sangat berbahaya bagi sebuah keberlangsungan Syabab sebagai sebuah organisasi.

 

"Dalam hal ini, kita bisa berkaca pada peristiwa yang dialami kaum muslimin pada perang Uhud. Disebabkan perbedaan cara pandang dan ketidakpatuhan kepada pemimpin, menyebabkan kekalahan," ujarnya.

 

Hal lain yang ingin dicapai dalam acar itu, urai Marzan, terjalinnya silaturrahmi di antara antara anggota Syabab Hidayatullah se-Jawa Timur, dan juga terjalinnya sinergisitas gerakan pemuda, sehingga selaras perjalanan.

 

 

Sementara itu Syahri Sauma, ketua PW Syabab Hidayatullah Jatim, mengingatkan akan pentingnya peran pemuda bagi perubahan hidup sosial di masyarakat.

 

"Untuk sukses melakukan itu, setidaknya ada tiga langkah yang harus ditempuh oleh para pemuda; Berfikir, bergerak, dan senantiasa berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat," ulasnya. Tanpa ketiga hal ini, sambungnya, mustahil pemuda akan bisa tampil sebagai problem solver di masyarakat.

 

Berfikir dan berwawasan luas itu penting untuk berupaya memberikan terobosan-terobosan di masyarakat. Tapi, hal ini tidak cukup bila direkatkan untuk bersegera bergerak mewujudkan ide yang ada di benak.

 

Sedangkan prinsip bermanfaat, akan menjadi penyengat untuk terus gigih memberikan kebaikan demi kebaikan di masyarakat. "Khairunnaasi anfauhum linnaasi (Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi manusia -lain-)," pungkas Sauma menyetir sebuah hadits.

 

Acar Syabab Camp ini sendiri dihadiri oleh 70-an peserta yang terdiri dari pengurus Daerah Syabab Jatim dan anggota. Selain kegiatan indoor berupa uraian materi keorganisasian, di hari akhir dilanjutkan dengan mendaki gunung Paralayang.

 

"Acara ini sangat saya tunggu-tunggu. Al-Hamdulillah banyak hal yang bisa saya ambil. Insya Allah di acara-acara berikutnya, saya akan upayakan membawa peserta lebih banyak, " ujar Maqbul, peserta asal Sumenep, dalam memberikan pesan dan kesannya.*/Humas PW Syabab Jatim