Warning: session_start(): open(/home/cakrudin/tmp/sess_ng4nkreiur4q2d3r1sme0slo53, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/cakrudin/integral.sch.id/ikutan/session.php on line 3

Warning: session_start(): Cannot send session cache limiter - headers already sent (output started at /home/cakrudin/integral.sch.id/ikutan/session.php:3) in /home/cakrudin/integral.sch.id/ikutan/session.php on line 3
Ustadz Abdul Somad Dorong Santri Hidayatullah Meniru Tradisi Ulama Menulis

Ustadz Abdul Somad Dorong Santri Hidayatullah Meniru Tradisi Ulama Menulis

Posted on: 1 November 2019

 

Dai kondang berdarah Melayu, Ustadz Abdul Somad (UAS) mendorong para santri untuk meniru kegigihan para ulama terdahulu dalam menghidupkan budaya literasi. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan Kalimantan Timur, Kamis bakda Shubuh (31/10/2019).

 

“Menulislah menulislah dan menulislah. Supaya orang di masa datang tahu bahwa kita pernah hidup dan berkarya di dunia ini,” Seru Ustadz Abdul Somad penuh semangat.

 

“Penuhilah media-media sosial itu dengan kebaikan dari Al-Qur’an, Sunnah, dan perkataan-perkataan menyejukkan dari ulama,” lanjutnya.

 

Menurut UAS, untuk memelihara motivasi menulis, santri bisa berkaca kepada para ulama terdahulu. Mereka disebut begitu gigih mengikat ilmu dan menyebarkannya, sampai-sampai ada di antara ulama yang lebih mendahulukan menulis dan membaca daripada memikirkan menikahi perempuan.

 

“Imam An-Nawawi misalnya. Siapa yang tidak mengenal An-Nawawi? Meski tidak menikah bukan berarti usianya putus setelah mati. Orang berzikir baca kitab Al-Azkar, karyanya. Orang pengajian, pakai Riyadhus Shalihin, berupa kumpulan hadits. Baca kitab Mazhab Asy-Syafi’i, ada penjelasan berupa Kitab Syarh al-Muhadzdab. Untuk penuntut ilmu pemula ada kumpulan Hadits Al-Arbain, sampai puncaknya Kitab Raudhah ath-Thalibin,” jelas UAS.

 

 

Terkait dengan tulisan, Ustadz Abdul Somad mengaku kenalannya dengan pondok pesantren yang kini memiliki ratusan jaringan se-Indonesia juga diawali dengan tulisan pada Majalah Suara Hidayatullah.

 

“Saya pertama kali tahu Hidayatullah itu dari majalah Hidayatullah,” lanjutnya. UAS mengaku waktu itu belum tahu kalau ternyata pesantren tersebut punya banyak program pembinaan dan pelayanan umat.

 

Dalam rangkaian dakwah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, UAS berkesempatan menyapa ribuan santri Pondok Pesantren Hidayatullah Kampus Gunung Tembak. Meski digelar bakda Shubuh, itu tak menghalangi santri dan masyarakat sekitar berbondong-bondong memadati Masjid Ar-Riyadh, Kel. Teritip Balikpapan.

 

“Alhamdulillah, akhirnya bisa menimba ilmu langsung dari UAS. Semoga ke depan, para ulama dan tokoh-tokoh nasional lainnya bisa datang ke tempat ini,” ucap Ahmad Mujaddid, santri asal Pare-Pare, Sulawesi Selatan.*/Masykur Suyuthi/hidayatullah.or.id

Versi cetak


Berita Terkait


Visitors :6010184 Visitor
Hits :8266147 hits
Month :6457 Users
Today : 967 Users
Online : 15 Users






Sekolah Tahfidz





Hubungi Kami

Jl.Kejawan Putih Tambak VI/1 Surabaya, Telp. 031-5928587

Testimonials

  • Soraya Pambudi

    anggada121212@gmail.com

    Surabaya Timur Pakuwon

    Pada 23-Aug-2019


    Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh. Mohon informasi pendaftaran sekolah untuk tahun ajaran 2020/2021. Mohon maaf apakah sekolah ini mempunyai program kelas internasional? Maksudnya apakah menerima siswa berwarganegaraan Asing?