Berhati-Hatilah Menggunakan Medsos

Posted on: 11 January 2018

 

 

Marah dan geram. Mungkin itulah yang dialami seorang artis wanita terkenal, beberapa waktu lalu.

 

Artis itu dikabarkan tidak terima hingga mengamuk sekaligus syok atas anak perempuannya yang jadi incaran kaum pedophilia (orang-orang yang orientasi seksualnya cenderung kepada usia anak-anak).

 

Konon, kejadiannya bermula dari kebiasaan mengunggah foto-foto anak perempuannya di media sosial (medsos). Tanpa sadar, berbagai pose anak berusia tujuh tahun itu menarik perhatian seorang pedofil.

 

Tidak terima atas yang menimpa anaknya, artis itu segera menyeret pedofil tersebut yang ternyata masih berumur 19 tahun ke meja hijau.

 

Menariknya, mungkin karena tak ingin kasus ini berulang, sang artis diberitakan juga menghapus semua foto-foto anak perempuannya yang selama ini diunggah di medsos.

 

Uniknya lagi, konon, beberapa artis-artis yang lain turut melakukan hal serupa.

 

Ada yang menghapus sama sekali foto-foto anaknya tanpa kecuali. Ada juga yang sekadar mengaburkan (blur) sebagian foto wajah anaknya, sedang lainnya masih tampak jelas terlihat.

 

Sampai di sini, ada pelajaran yang bisa diambil dari kejadian di atas. Sebagai orang tua, tentu tidak ada yang menginginkan sesuatu kurang baik terjadi pada anak-anak kita.

 

Namun, di sisi lain, sikap bijaksana menyikapi dunia medsos juga layak dikedepankan oleh orang tua di zaman digital dan banjir informasi ini.

 

Bahwa tak semua yang kita punyai atau yang kita lakukan itu mesti dipertontonkan di jagat maya atau medsos.

 

Termasuk foto-foto anak-anak kita yang memang kadang begitu imut, menggemaskan, dan sebagainya.
Sebab tak ada yang tahu, bahwa di luar sana boleh jadi ada sepasang mata jahat atau sepotong hati dengki terhadap apa yang kita posting tersebut.

 

Belum lagi, potensi bahaya lainnya, yakni timbulnya penyakin ain. Penyakit ini biasa muncul jika seseorang melihat foto, gambar, atau sesuatu lainnya yang diiringi oleh rasa kagum yang berlebihan.

 

Akibatnya, orang tersebut lupa dengan hakikat sesuatu. Bahwa ada Zat Maha Kuasa dan Berkehendak yang mengendalikan segalanya, termasuk takjub terhadap foto atau gambar tersebut.

 

Terakhir mari saling mengingatkan untuk bijaksana dan berhati-hati dalam menggunakan medsos atau sarana komunikasi dan informasi yang ada. (hidayatullah.com)

 

Oleh: Mujtahidah (Ibu rumah tangga di Balikpapan, anggota komunitas PENA)

Versi cetak


Berita Terkait


Visitors :5944194 Visitor
Hits :8157553 hits
Month :9752 Users
Today : 472 Users
Online : 11 Users






Sekolah Tahfidz





Hubungi Kami

Jl.Kejawan Putih Tambak VI/1 Surabaya, Telp. 031-5928587

Testimonials

  • Soraya Pambudi

    anggada121212@gmail.com

    Surabaya Timur Pakuwon

    Pada 23-Aug-2019


    Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh. Mohon informasi pendaftaran sekolah untuk tahun ajaran 2020/2021. Mohon maaf apakah sekolah ini mempunyai program kelas internasional? Maksudnya apakah menerima siswa berwarganegaraan Asing?