Kampanye Stop Kekerasan dan Jalin Kasih Sayang
Posted on: 7 February 2017
Integral.sch.id - Anak sebagai korban kekerasan merupakan fenomena sosial yang memerlukan perhatian semua pihak. Hampir setiap hari, pemberitaan tentang anak sebagai obyek kekerasan diliput media masa. Menurut data KPAI tahun 2014 - 2015, dalam setahun terjadi 5000 lebih kasus kekerasan terhadap anak. Kekerasan yang terjadi adalah kekerasan fisik, disusul kekerasan verbal.
Menyikapi hal tersebut, SD Luqman Al Hakim Surabaya membuat gerakan untuk meningkatkan kepedulian anak-anak. Gerakan untuk menyadarkan semua pihak agar berpartisipasi dalam mencegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan.
Kekerasan pada anak merajalela di Indonesia belakangan ini. Dan untuk mencegahnya, lembaga pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD) harus mulai menggeber kampanye antikekerasan sejak dini.Salah satunya melalui kegiatan apresiasi kreatifitas siswa dan sayang sahabat yang diselenggarakan oleh SD Integral Luqman Al Hakim Surabaya. Kegiatan digelar pada Sabtu 19 Maret 2016 di lapangan parkir Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya.
Sekitar 1000 orang memadati kegiatan. Siswa bersama orang tua dan guru membubuhkan tanda tangan dan cap telapak tangan di atas spanduk “Stop Bullying”. Mereka mengikuti acara demi acara dengan antusias, dari pagi hingga kegiatan selesai pukul 11.00 WIB.
Dr. Muhammad Ikhsan, M.Si, Kadispendik Kota Surabaya secara simbolis menandatangani poster “Stop Bullying” bersama Kasek dan Ketua Komite SD Luqman Al Hakim Surabaya. Dalam sambutannya, Kadispendik kota Surabaya mengapresiasi kegiatan ini. “Pendidikan tidak semata-mata terfokus pada prestasi akademik. Daya kreatifitas dan kepedulian terhadap sesama juga harus ditumbuhkan.” ujar beliau.
“"Sekolah sudah harus mulai turut serta mengkampanyekan gerakan anti kekerasan, terutama di tingkat SD yang memang sangat rentan dengan tindak kekerasan,"Acara ini digelar dalam rangka membangun kesadaran akan arti pentingnya sikap kasih sayang terhadap anak dan menghentikan kekerasan/bullying pada anak-anak khususnya dalam dunia pendidikan ” imbuh ustad Syamsul selaku Waka Kesiswaan”.
Semoga dengan terlaksananya kegiatan tersebut, dapat memberikan kesadaran dan mencegah kekerasan terhadap anak. (humassdilh/erde)