Tumor Mata Tak Menyurutkannya Menjadi Seorang Tahfidz
Posted on: 26 September 2017
Dik, kakak bisa minta tolong dibacakan Al Qur’annya? pinta Mulia kepada Arga Reva Syahruneeza (Siswa SD Luqman Al Hakim Surabaya - Alumni 2017), ketika silaturrahim ke rumahnya awal Juni 2017 lalu.
Bergegas Arga mengambil lembaran fotokopi Al Quran ukuran separuh koran, lalu dibukanya. Lembaran itu ia dekatkan mata sebelah kiri. Sabbaha lillaahi maafiis samaawati wamaa fil ardli, pelan ia mulai melantunkan surat Ash-Shaf.
Setelah divonis mengidap tumor di belakang mata, penglihatannya mengalami gangguan. Mata sebelah kanan sama sekali tidak berfungsi. Sedangkan mata sebelah kiri samar-samar masih bisa melihat.
Kalau mata normal, standard font tulisan 10 - 12. Tapi untuk Arga ukuran font sampai 120, dia baru bisa baca. Itu pun harus didekatkan mata. Ayahanda Arga menjelaskan kepada Mulia.
Awalnya, saat kelas 4 Arga mengalami alergi dan sering sakit kepala. Pernah pula ia berjalan limbung, menabrak pintu. Setelah dibawa ke dokter spesialis mata, positif tumor pada syaraf belakang mata.
Mulanya Arga merasa terpukul dengan penyakit yang dideritanya. Ia sadar penyakitnya tidaklah ringan. Tapi lambat laun ia bisa menerima kondisinya dengan ikhlas. Kedua orangtua, terutama ibu selalu memotivasi dan menguatkannya untuk terus bersabar.
Arga menjadi anak yang rajin. Lebih mendekatkan diri kepada Allah. Shalatnya tidak perlu disuruh-suruh. Kemandiriannya lebih terlatih. Ibunda Arga menjelaskan.
Ibu yang senantiasa memotivasi agar tidak minder dan bersabar dalam menghadapi ujian ini. Teman-teman juga tidak ada yang mengucilkan. Terang Arga sambil tersenyum.
Syukurlah, setelah beberapa kali operasi, perkembangan kesehatan Arga membaik. Tumornya negatif, tinggal penglihatannya. Meskipun dokter mengatakan sulit mengembalikan fungsi penglihatan Arga, tapi doa dan terapi tetap dilakukan.
Siswa Berprestasi
Ustadz Ahmad Husairi, S.Pd.I, guru SD Luqman Al Hakim Surabaya, tempat Arga sekolah mengatakan bahwa Arga anak rajin, baik, berprestasi, dan emangat belajarnya luar biasa. Ketika belajar, cepat sekali paham yang dijelaskan oleh guru.
Terbukti, nilai akademiknya selalu di atas rata-rata. Bahkan pernah menjadi delegasi sekolah dalam kompertisi matematika tingkat Surabaya. Dalam Ujian Nasional (UN), nilai Arga terbilang tinggi. Ia memperoleh skor 275,5. Bahasa Indonesia 88, Matematika 97,5 dan IPA 90. Subhanallah.
Hebatnya lagi... hasil hafalan al-Qurannya Mumtaz. Ia mampu menuntaskan hafalan 2,5 juz. Dalam menghafal, ia lebih mengandalkan pendengaran. Dengan mengulang dua - tiga kali bacaan ayat, ia sudah hafal. Subhanallah
Ketika ditanya cita-citanya, Arga ingin menjadi seorang pembalap dan penghafal Al Quran 30 juz
Semoga Allah Swt mengabulkan cita-citamu, mengangkat penyakitmu, dan mengembalikan penglihatanmu. Aamiin Yaa Robb. (integral.sch.id)
(Dikutip dari Majalah Mulia - BMH Edisi Agustus 2017)