Syahadat Luruskan Orientasi

Posted on: 28 June 2021

Orang-orang kafir Quraisy makin frustasi ketika Muhammad dan para sahabat tetap kukuh berdakwah. Meskipun sudah ditekan, diintimidasi, dibatasi dan kekerasan yang lain.



Sehingga mereka mencoba dengan cara halus. Melalui pamannya yaitu Abu Tholib yang dianggap memilikli bargaining posisition.


“Wahai Muhammad kalau engkau ingin tahta maka kepemimpinan Quraisy akan diserahkan kepadamu. Kalau ingin harta, seluruh harta orang Quraisy bisa engkau miliki, jika engkau mau wanita maka seluruh wanita tercantik di Quraisy bisa engkau peristri. Asal engkau menghentikan dakwahmu”


“Tidak, wahai Paman. Seandainya orang Quraisy bisa meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiri ku, maka aku tidak akan pernah berhenti berdakwah”


Subhanallah, betapa kuat pendirian Rasulullah dan para sahabat dalam amanat dakwah dan tarbiyah. Sangat jelas orientasi hidupnya bukan untuk dunia.


Secara kemanusiaan, apa yang dicari setelah punya tahta, harta dan wanita? Itu kan tiga hal yang dikejar-kejar manusia sejak dulu hingga hari ini. Dari pagi, siang, sore dan malam hari.


Tiga hal itu dulu ditolak Rasulullah, tapi sekarang diperebutkan umat atau masyarakat.


Baca: Menyiapkan Generasi Unggul


Mengapa Rasulullah tidak mau menerima tawaran yang menarik itu? Bukankah itu semua bisa dimanfaatkan untuk dakwah?


Bukan Rasulullah dan kita tidak perlu harta, tahta dan wanita. Tapi itu bukan orientasi, hanya washilah. Perbedaan orientasi dan washilah itu beda-beda tipis, tapi konsekwensinya tidak tipis, namun besar sekali.


Contoh, kita punya orientasi berdakwah ke pedalaman dan harus menggunakan washilah mobil sebagai kendaraan. Ketika tidak dapat mobil maka washilah bisa cari motor, sewa ataupun jalan kaki.


Berbeda ketika orientasinya mobil, maka segala daya upaya akan dilakukannya untuk dapat mobil. Washilah bisa berubah, orientasi harus teguh.


Itu pentingnya orientasi hidup yang berpengaruh kepada fikiran, sikap dan perilaku kita. Ketika sudah mempersaksikan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Maka orientasi hidup hanya untuk Allah, bukan ke yang lain. Meskipun banyak ancaman yang menegangkan, banyak godaan yang menggiurkan.


Ketika mempersaksikan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Maka jalan Sunnahnya adalah jalan terbaik untuk diikuti. Jalan Nabi Muhammad tidak pernah bergeser dari jalan dakwah dan tarbiyah.


Baca: Hakekat Bersujud


Ketika mengikuti jalan nabi, maka akan bertemu dengan tantangan dan godaan yang mirip-mirip. Hanya bobot, jenis dan namanya saja berbeda.


Tuduhan teroris, radikalisme dan kriminalisasi para ustadz dan dai. Pembatasan dan pengawasan materi Khutbah atau ceramah. Itu lagu lama dengan irama baru.


Godaannya juga kurang lebih sama. Difasilitasi untuk bisa jadi ini dan itu, diberikan iming-iming sesuatu atau dijebak aneka ragam bentuk materi. Itu ujian keteguhan orientasi kita.


Tulisan ini juga washilah untuk menyampaikan sesuatu. Orientasinya membangun kesepemahaman tentang bersyahadat dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Bisa saja suatu saat ketemu, diskusi atau dialog.


Media sosial juga washilah, karena manusia hari lebih banyak yang bergentayangan di dunia Maya daripada dunia nyata. Washilah untuk menyebarkan informasi pendidikan Hidayatullah.


Oleh: Abdul Ghofar Hadi - Aktifitis Hidayatullah

Versi cetak


Berita Terkait


Visitors :6021051 Visitor
Hits :8281975 hits
Month :6613 Users
Today : 436 Users
Online : 24 Users






Sekolah Tahfidz





Hubungi Kami

Jl.Kejawan Putih Tambak VI/1 Surabaya, Telp. 031-5928587

Testimonials

  • Soraya Pambudi

    anggada121212@gmail.com

    Surabaya Timur Pakuwon

    Pada 23-Aug-2019


    Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh. Mohon informasi pendaftaran sekolah untuk tahun ajaran 2020/2021. Mohon maaf apakah sekolah ini mempunyai program kelas internasional? Maksudnya apakah menerima siswa berwarganegaraan Asing?