Warning: session_start(): open(/home/cakrudin/tmp/sess_9kg80sjg0qcgn27hdgpeu295c3, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/cakrudin/integral.sch.id/ikutan/session.php on line 3

Warning: session_start(): Cannot send session cache limiter - headers already sent (output started at /home/cakrudin/integral.sch.id/ikutan/session.php:3) in /home/cakrudin/integral.sch.id/ikutan/session.php on line 3
Cincin dan Baju Rasulullah Saw

Cincin dan Baju Rasulullah Saw

Posted on: 20 September 2020

Rasulullah Muhammad Saw merupakan uswatun hasanah, suri tauladan utama dan yang terbaik bagi umat Islam. Seluruh laku perilaku Beliau patutlah ditiru dan diikuti. Bagaimanakah pakaian dan aksesoris tubuh berupa cincinyang sering beliau pakai? Berikut ini adalah cincin dan baju yang dipakai oleh nabi terakhir umat manusia ini.



Cincin Rasulullah Saw


Rasulullah memakai cincin pada masa-masa akhir kehidupan beliau. Tepatnya setelah hijrah ke Madinah. Tercatat beliau mulai memakai cincin sejak tahun ke-6 H, ketika beliau mengirimkan surat-surat yang berisi seruan dakwah kepada para penguasa negara adidaya pada zaman itu.


Imam Bukhari meriwayatkan, “Ketika Rasulullah hendak menulis surat seruan dakwah kepada kaum ajam. Disampaikan kepada beliau, kaum ajam tidak menerima surat, kecuali diberi stempel. Sehingga dibuatkanlah beliau cincin yang berfungsi untuk menyetempel surat-surat tersebut.”


Yang dipakai menyetempel itu adalah mata cincinnya. Nah, mata cincinnya Rasulullah, masih kata Imam Bukhari, berbentuk ukiran bertuliskan ‘Muhammad’ dalam satu baris. Kemudian ‘Rasul’ pada baris selanjutnya dan ‘Allah’ pada barus selanjutnya.


Cincin Rasulullah terbuat dari perak, bukan dari emas. Sebab, dilarang dari emas. “Cincin Rasulullah terbuat dari perak, sedangkan mata cincinnya dari Habasyiah.” (HR Muslim dan Tirmidzi). Habasyiah itu nama daerah. Dalam kontek cicin Rasulullah, mungkin bahannya berasal dari Habasyiah atau dibuat dengan model khas Habasyiah.


Pada hadis lain Imam Bukhari mengatakan, “Cincin Nabi terbuat dari perak, demikian pula mata cincinnya terbuat dari perak.” Karena tertera nama ‘Allah’ dan ‘Rasul’, Rasulullah sangat hati-hati memakainya. “Apabila Nabi memasuki kamar mandi, beliau melepas cincinnya.” (HR. Tirmidzi) Itu beliau lakukan dalam rangka mengagungkan asma Allah dan Rasul-Nya yang terukir pada cicin beliau.


Berdasarkan keterangan Imam Bukhari, Rasulullah memakai cincin dari perak yang beliau pakai semasa hidup. Kemudian selepas wafatnya, cincin tersebut dibawa oleh Abu Bakar. Setelah Abu Bakar wafat, cincin itu dibawa oleh Umar. Selanjutnya, dibawa oleh Utsman bin Affan. Hingga suatu Ketika cincin tersebut jatuh di Sumur Aris. Pada cincin tersebut terdapat ukiran yang bertuliskan ‘Muhammad Rasulullah. Sumur Aris terletak di sebuah taman di dekat Masjid Quba’. Utsman dan beberapa sahabat sudah berusaha mencari selama tiga hari, tapi tidak juga ditemukan.


Baju Rasulullah Saw


Gamis adalah model pakaian ini umum diketahui masyarakat. Model pakaian ini memiliki dua lengan baju yang panjang sehingga menutupi seluruh tanggan sampai pergelangan tangan. Memiliki lubang pada bagian tengahnya sehingga kepala dapat masuk melalui lubang tersebut hingga sebatas leher. “Pakaian yang paling disukai oleh Rasulullah ﷺ yaitu gamis.” (HR. Tirmidzi)



Model baju ini mudah dipakai dan dilepas serta tidak perlu repot mengencangkan saat bergerak. Sehingga anggota tubuh mudah bergerak dengan bebas. Panjang lengan gamis Rasulullah ﷺ, dijelaskan Imam Tirmidzi, sampai pada pergelangan tangan. Untuk warna, Rasulullah ﷺ lebih menyukai warna putih.


“Hendaklah kalian berpakain berwarna putih ketika masih hidup. Kemudian kafanilah siapa yang meninggal di antara kalian dengan kain putih kerenna kain putih adalah sebaik-baik pakaian.” (HR Tirmidzi). Hadits ini menjelaskan anjuran Rasulullah ﷺ kepada umat Islam untuk senantiasa berpakaian berwarna putih. Dari anjuran ini dapat disimpulkan, beliau juga berpakaian putih dalam berbagai kesempatan.


Pakaian putih memiliki dua sifat: lebih suci dan enak dipandang. Lebih suci karena warna putih saat dicuci akan memudahkan melihat jika ada kotoran atau najis yang menempel sehingga bisa segera dibersihkan. Berbeda dengan pakaian berwarna gelap. Mungkin saja pada pakaian tersebut ada noda kotoran atau najis yang tersamarkan. Sikap ke hati-hatian inilah yang menjadi salah satu alasan Rasulullah ﷺ lebih mengutamakan warna putih dibanding warna lain.


Meski suka warna putih, pada kesempatan lain Rasulullah ﷺ berpakaian merah. “Suatu ketika aku melihat Nabi Muhammad berpakaian merah. Saat itu seakan-akan aku melihat pancaran cahaya dari kedua betisnya.” (HR Tirmidzi). Dalam teks hadits ini ada kata “hullah hamra’” berarti pakaian Rasulullah ﷺ –menurut para ulama- terbuat dari kain buludru buatan Yaman. Pada kain tersebut terdapat hiasan dan kombinasi warna hitam dan merah, bukan merah secara keseluruhan. Rasulullah ﷺ tidak pernah berpakaian merah polos. Bahkan beliau melarang keras hal tersebut.


Ibnul Qayyim menjelaskan larangan itu dalam Zadul Ma’ad. Menurutnya, pendapat sebagian kalangan yang mengnggap pakaian Rasulullah ﷺ merah polos adalah salah. Karena yang beliau kenakan saat itu pakaian warna merah dengan kombinasi warna hitam berasal dari Yaman. Di mana kain tersebut memang terkenal dengan motif dan kombinasi warna, sebagaimana kain produksi Yaman pada umumnya. Karena itu Ibnul Qayyim yakin, yang beliau kenakan saat itu bukanlah pakaian warnah merah polos. Karena beliau juga menyampaikan larangan keras terhadap pakaian berwarna merah polos.


Pensyarah kitab ini menegaskan, pada dasarnya semua jenis pakaian hukumnya halal, kecuali ada dalil atau hal-hal yang kemudian mengubah status kehalalannya. Misalnya, pakaian yang terbaut dari sutra bagi pria. Juga jika pakaian itu berpotensi menimbulkan kesombongan, menyerupai orang kafir atau menjadi pakaian syuhrah yang semata-mata untuk tampil aneh dan mencolok di tengah masyarakat.


*Sumber: kitab Syarah Syamail karya Imam Tirmidzi. Pensyarah: Syeikh Abdurazaq bin Abdil Muhsin Al-Badr

Versi cetak


Berita Terkait


Visitors :6009684 Visitor
Hits :8264988 hits
Month :6411 Users
Today : 951 Users
Online : 21 Users






Sekolah Tahfidz





Hubungi Kami

Jl.Kejawan Putih Tambak VI/1 Surabaya, Telp. 031-5928587

Testimonials

  • Soraya Pambudi

    anggada121212@gmail.com

    Surabaya Timur Pakuwon

    Pada 23-Aug-2019


    Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh. Mohon informasi pendaftaran sekolah untuk tahun ajaran 2020/2021. Mohon maaf apakah sekolah ini mempunyai program kelas internasional? Maksudnya apakah menerima siswa berwarganegaraan Asing?